POINT BLANK and HEAD SHOTS
Adik-adik saya yang baik hatinya,
Ijinkan saya untuk berbicara lebih POINT BLANK yang terkadang terasa seperti HEAD SHOTS, dalam urutan kalimat sederhana yang ringkas berikut ini:
Jangan menantang saya apakah jika saya miskin – saya akan bisa bicara seperti ini.
Asal Anda tahu ya? Saya sudah miskin sebelum Anda lahir, tapi tidak mengeluh memalukan diri saya seperti itu.
Jika hidupmu belum baik, jangan membantah nasihat baik. Patuhi saja.
Jika hidup Anda masih sulit, jangan sombong. Yang Anda sombongkan itu apa?
Kalau Anda menantang apakah saya sudah membuktikan, jawabnya sudah, alhamdulillah, dan insya Allah masih banyak yang akan saya lakukan lagi.
Tapi itu bukan masalah utama Anda. Masalah Anda adalah Anda sedang membuktikan kekerasan kepala yang masih menyulitkan diri Anda sendiri.
Jika Anda mengatakan saya hanya bisa bicara, mohon datangi stasiun televisi untuk minta 90 menit di hari Minggu untuk disediakan bagi Anda. Mudah-mudahan mereka tergopoh-gopoh bergembira menyambut Anda.
Kalau Anda mengatakan:
Hidup gak semudah omongan loe boss?!!
Jawab saya:
Hidup loe aja kaleee?!! Hidup kite-kite orang udah bagus en penuh kesyukuran. Mangkanya jangan ngebatah doang. Belajar en kerja sana gih!
Sudahlah. Jangan menggunakan kesulitan hidup untuk bangga-banggaan begitu. Menyedihkan dan memalukan, dan tidak menarik bagi gadis-gadis cantik yang kau taksir itu.
Mohon maaf ya, jika kalimat-kalimat ini terasa POINT BLANKS dan HEAD SHOTS, tapi terkadang anak muda – seperti saya dulu – perlu dibangunkan dengan lebih mengagetkan.
You know I love you.
Mario Teguh
dari: http://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=10151668867044881&id=52472954880